Selasa, 31 Juli 2012

"kalau gede mau jadi apa?"


"aku kepengen pintel, biiiial jadi doktel"


namun otak dan hati berkata lain, ga cukup pintel buat ngobok2 orang, pengennya pintel bial bisa nyenengin orang :3 dengan apah? ...dengan cinta~


jadi inget, waktu kecil saya sempet ditanya sama Khrisna Mukti di suatu acara televisi semacam Idola Cilik, "Cita-citanya apa?" yang dengan spontan dan entah kenapa saya jawab "Pelawak". Saya tau saya ga ada lucu-lucunya, kalo 'cute' sih iya. ehem. saya pun jadi punya motto hidup "saya senang semua senang".


and then, after incredible and awesome 4 years at one of the best institute in Indonesia, I finally graduated! ya-hay! dan sekarang pun kembali gamang dengan pertanyaan Kak Ria dulu, "Kalau gede mau jadi apa?". Saya kini sudah gede, dengan bekal ilmu, skill, dan mimpi besar terbungkus dalam tubuh sedang dan pantat yang juga besar, siap menjejakkan kaki di dunia sebenarnya.


untuk apa?


saya bersyukur Tuhan sudah mengenalkan saya dengan bidang yang sangat saya cintai, the art and design. si tubuh sedang pantat besar ini pun percaya, at least, bisa ikut mengubah dunia dengan bidang yang ia cintai. tidak harus menjadi dokter. saya takut kembali menutup mata, saya ingin terus melihat dunia, dan berhenti berarti mati.


kemana? nah...


Tuhan punya banyak jalan, tugas manusia untuk menentukan pilihan jalannya di dunia sebelum kembali dan mempertanggungjawabkan kisahnya nanti. dan disinilah saya, berada di garis start. di hadapan saya ada banyak check point, bekerja, berkeluarga, lalu diujung sana 'sukses'. menurut saya, hidup itu adalah untuk memaknai arti kata 'sukses'. mungkin salah satu maknanya adalah menjadi ibu keren yang dikagumi anaknya sama seperti saya sekarang melihat ibu saya sendiri. amin.


template pertanyaan orang2 sedari dulu, "kapan kuliah?", lalu "kapan lulus?", lalu "kapan kerja?", lalu nanti "kapan menikah?", "kapan punya anak?", dan seterusnya. tidak bisa dipungkiri memang hidup banyak tuntutan dan manusia tidak boleh terputus dari usaha, tidak bisa hanya menyalak protes dan menyalahkan sekitar. saya udah gede. yuk teriak, "SAYA UDAH GUEDEEE~" ohok ohok....


harapan saya cuma satu, ingin terus senang berkarya. itu saja. susah ga sih?


orang2 yang baru lulus pasti merasakan rasa kegamangan yang sama. bergelut dalam pemikiran akan konsep cita-cita dan uang. ya, uang, ato hepeng, ato fulus, ato apalah. pasti itu. ada yang bilang "yang penting bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga nanti", ada juga yang bilang "yang penting terus memperkaya buah pemikiran, menjadi manusia bijak berilmu dan mendapat 'enlightment", dan ada juga yang bilang "yang penting hepi sob". menurut saya semua perlu. balik lagi dengan pertanyaan.. "kemana?"


suddenly fear of chances, fear of unsatisfaction, fear of unimprovement. tapi mau ga mau, harus berani mencoba. sering banget pasti denger kalimat motivasi itu. tapi emang bener, saya bisa tahu sayur itu ga enak karena sudah pernah mencoba. gimana mau tau kerjaan yang enak kayak apa kalau ga pernah dicoba? then let's start with say "take all of the chances!!"




jes, jes, nanya sendiri, jawab sendiri...


daritadi juga ngomong sendiri...


kesian deh...